Thursday, January 2, 2014

Psikologi Ketertarikan Interpersonal dalam Internet, Hambatan Psikologi dalam Interpersonal online-relation, dan Perilaku Negatif dalam interpersonal online-relation (Tugas)

I.                   Pendahuluan

a.       Latar Belakang
Sebagai pengguna sosial media, kita pasti akan berhubungan atau berkomunikasi dengan orang yang dikenal maupun tidak dikenal melalui suatu media, entah itu facebook, twitter, yahoo messanger, atau yang lain. Dan juga aka nada hambatan psikologi dalam suatu hubungan inter atau personal.
Berkomunikasi lewat sosial media tentu ada dampak negatifnya, sudah disinggung pada tulisan sebelumnya, bahwa di internet tidak sedikit yang menggunakan identitas palsu, seperti memakai foto atau nama palsu, itu menyebabkan perilaku negatif pada hubungan interpersonal. Agar kita dapat lebih waspada pada saat berkomunikasi dengan orang baru, maka akan lebih baik jika kita sebagai pengguna internet mengetahui dan paham betul tentang dampak negatif atau modus-modus yang biasanya dilakukan dan berdampak negatif

b.      Rumusan Masalah
1.      Apa itu ketertarikan interpersonal dalam internet?
2.      Apa saja hambatan psikologi dalam interpersonal one-relation?
3.      Apa saja perilaku negatif dalam interpersonal one-relation?

c.       Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa itu ketertarikan interpersonal dalam internet.
2.      Untuk mengetahui apa saja hambatan psikologi dalam interpersonal one relation.
3.      Untuk mengetahui apa saja perilaku negatif dalam interpersonal one relation.

II.                Analisa dan Pembahasan
A.  Psikologi ketertarikan interpersonal dalam internet
Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya.
Internet sangat dibutuhkan semua orang di zaman yang sudah serba modern ini. Internet mampu melayani surat menyurat secara elektronis (e-mail) yang hanya memerlukan waktu beberapa detik untuk menjangkau jarak ratusan kilometer, jauh lebih cepat dan murah daripada surat pos biasa. Interner juga menyediakan media untuk berkomunikasi secara langsung (realtime) melalui teks dan fasilitas chatting, bahkan sebagian layanan memungkinkan komunikasi suara (voice) di ruang chatting (chat room). Beberapa layanan di internet juga menyediakan fasilitas telepon melalui internet, yaitu yang dikenal dengan istilah VOIP (Voice Over Internet Protocol).
Maka dari itu semakin lama internet semakin membantu dalam hubungan interpersonal.

B.   Hambatan psikologi dalam interpersonal online-relation
Hambatan yang mungkin terjadi dalam interpersonal online-relation, di antaranya adalah:
-          Identitas palsu
Kapasitas dunia internet yang selalu bertambah dengan berbagai macam sosial media mengakibatkan banyaknya identitas palsu. Tentunya karena adanya identitas palsu menuntut kewasadaan tinggi para pengguna internet agar tidak mudah percaya dengan teman yang baru kenal lewat internet.
-          Kurang terjaminnya komitmen
Setiap hubungan dibutuhkan adanya komitmen yang disetujui oleh kedua belah pihak, dan komitmen bersifat mengikat. Di dalam dunia maya seseorang bisa saja berjanji dan setelah berjanji dia menghilang begitu saja, seperti contohnya jual beli online, pembeli sudah sepakat dengan penjual dan pembeli sudah mentransfer biayanya, namun setelah itu penjual menghilang begitu saja, begitu juga bisa sebaliknya.

C.   Perilaku negatif dalam interpersonal online-relation
Perilaku negatif dalam interpersonal online-relation yang biasanya dilakukan orang di antaranya adalah:
-          Cyber cheating
Cyber cheating atau perselingkuhan hampir sering terjadi di internet. Misalnya, seseorang yang sudah mempunyai pasangan, tapi dalam sosial media mengaku jika dia belum mempunyai pasangan, sehingga terjadilah perselingkuhan dengan teman yang berada di sosial medianya.
-          Cyber Flirting
Cyber flirting atau merayu juga seringkali terjadi dalam media sosial. Cyber flirting sudah merupakan sesuatu yang biasa di jejaring sosial, namun yang menjadi perilaku negatifnya adalah merayu secara berlebihan dan menggunakan kata-kata tidak sopan, apalagi jika merayu seseorang yang sudah mempunyai pasangan, maka semakin terjadilah perilaku negatif di internet.

III.             Kesimpulan
Kesimpulannya, di internet kita harus benar-benar mengenali siapa yang sedang berkomunikasi dengan kita, dan jangan terpengaruh hanya karena rayuan saja. Karena bentuk kejahatan dalam modus apapun banyak terjadi di sekitar kita.

IV.             Referensi
Robbins, Stephen P. (2008). Perilaku organisasi. Jakarta: Salemba

No comments:

Post a Comment