I.
Pendahuluan
a. Latar
Belakang
Internet merupakan
media komunikasi kita dengan orang lain, ketika kita menggunakan internet kita
berkomunikasi dengan orang lain secara tidak langsung, malah kadang kita tidak
tahu pasti siapa yang berkomunikasi dengan kita. Ada yang menggunakan identitas
asli, dan palsu. Maka dari itu kita harus mengetahui aspek psikologis dari
penggunaan internet.
Pengaruh gender, usia,
budaya, dan SES dalam interaksi manusia dan internet juga harus kita ketahui,
dan akan dibahas dalam aspek demografis pengguna internet.
b. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
aspek psikologis dari individu pengguna internet?
2. Bagaimana
aspek demografis dari individu pengguna internet?
c. Tujuan
1. Untuk
memahami apa saja aspek psikologis pengguna internet.
2. Untuk
memahami apa saja aspek demografis pengguna internet.
II.
Analisa dan Pembahasan
A. Aspek
psikologis dari individu pengguna internet
Internet seakan merupakan dunia baru
dimana kita dapat saling bertemu dengan orang lain, melihat-lihat suatu tempat
wisata, atau bahkan bertransaksi dengan pihak lain yang tidak diketahui secara
pasti. Hal-hal yang kita temui di internet hanyalah file-file digital yang bisa
berupa gambar, foto, teks, maupun animasi yang tersedia di situs dengan alamat
tertentu. Orang-orang yang ditemui di internet bisa menyembunyikan identitas
aslinya. Tempat pertemuan kita dengan orang lain melalui internet bukanlah
tempat yang nyata, melainkan suatu tempat khayal di dunia internet.
Dunia internet berbeda dengan dunia
nyata. Hal-hal di internet bersifat virtual/maya sehingga dunia internet kadang
disebut sebagai dunia maya atau dunia virtual. Internet juga mempunyai sebutan
lain, yaitu dunia cyber. Meskipun virtual, banyak analogi dunia internet yang
berlaku di dunia nyata. Banyak manfaat dari dunia virtual itu yang bisa
diterapkan di dunia nyata.
B. Aspek
demografis dari individu pengguna internet.
Gender merupakan perbedaan yang sangat besae dan
terlihat didalam interaksi manusia. Dalam internet kita tidak dapat melihat
orang yang kita ajak berinteraksi secara langsung. Banyak pengguna internet
beranggapan bahwa orang yang sedang berinteraksi adalah laki-laki. Hal ini
disebabkan oleh mayoritas halaman alamat internet yang dikunjungi adalah game
online. Tetapi lain halnya dalam media sosial yang menyertakan nama dan foto
sang pengguna. Tetapi banyak juga yang memakai nama atau foto yang tidak sesuai
dengan aslinya, misalnya ada seseorang menggunakan nama dan foto seorang
laki-laki, tapi pada kenyataannya dia bukanlah laki-laki, melainkan seorang
wanita.
Kini seiring dengan berkembangnya globalisais,
teknologi internet pun meluas ke semua kalangan tidak hanya kalangan yang
dewasa dan remaja, sekarang anak-anak dibawah umur pun sudah mengetahui dan
menggunakan internet. Namun banyak orang yang salah dalam menggunakan internet.
Sekarang ini banyak orang yang membuka situs-situs porno atau situs yang
mengandung hal-hal negatif. Dengan kita membuka situs-situs porno atau negatif,
tentunya itu akan merusak moral, inilah penyalahgunaan kemajuan teknologi,
seharusnya dengan majunya teknologi sekarang ini kita dapat menggunakannya
untuk hal-hal yang positif, seperti memperluas ilmu pengetahuan dan lainnya.
Keterkaitan manusia dengan internet dalam bidah
budaya adalah kita dapat memanfaatkan internet untuk memperkenalkan budaya-budaya
yang ada di Indonesia karena Indonesia kaya akan budaya. Kita dapat
memperkenalkan kebudayaan kita dengan interenet agar Negara lain tertarik
dengan budaya Indonesia dan dapat menikmatinya. Tapi sisi negatifnya dengan
mudahnya budaya bisa dijeplak, dan diakui oleh Negara lain.
III.
Kesimpulan
Kesimpulannya,
bahwa dengan menggunakan internet, kita sebagai pengguna internet harus faham
dan tahu tentang fenomena identitas diri di internet. Karena internet itu
merupakan media komunikasi kita berkomunikasi dengan sekitar secara tidak
langsung atau tidak bertatap muka. Hal itu banyak menyebabkan pemalsuan
identitas, status sosial, dan lain-lain.
Karena
adanya pemalsuan identitas, banyak juga orang yang tidak menggunakan foto dan
nama asli, hal ini digunakan untuk menutupi siapa siapa dia sesungguhnya. Maka
dari itu kita harus memahami semuanya, agar terhindar dan lebih waspada saat
menggunakan internet.
IV.
Referensi
Rasul, Juharis. (2008). Teknologi informasi dan komunikasi.
Jakarta: Quandra
No comments:
Post a Comment