Thursday, January 2, 2014

Aspek Psikologis dan Aspek Demografis individu pengguna internet (Tugas)

I.                   Pendahuluan

a.       Latar Belakang
Internet merupakan media komunikasi kita dengan orang lain, ketika kita menggunakan internet kita berkomunikasi dengan orang lain secara tidak langsung, malah kadang kita tidak tahu pasti siapa yang berkomunikasi dengan kita. Ada yang menggunakan identitas asli, dan palsu. Maka dari itu kita harus mengetahui aspek psikologis dari penggunaan internet.
Pengaruh gender, usia, budaya, dan SES dalam interaksi manusia dan internet juga harus kita ketahui, dan akan dibahas dalam aspek demografis pengguna internet. 
b.      Rumusan Masalah
1.      Bagaimana aspek psikologis dari individu pengguna internet?
2.      Bagaimana aspek demografis dari individu pengguna internet?

c.       Tujuan
1.      Untuk memahami apa saja aspek psikologis pengguna internet.
2.      Untuk memahami apa saja aspek demografis pengguna internet.

II.                Analisa dan Pembahasan
A.    Aspek psikologis dari individu pengguna internet
Internet seakan merupakan dunia baru dimana kita dapat saling bertemu dengan orang lain, melihat-lihat suatu tempat wisata, atau bahkan bertransaksi dengan pihak lain yang tidak diketahui secara pasti. Hal-hal yang kita temui di internet hanyalah file-file digital yang bisa berupa gambar, foto, teks, maupun animasi yang tersedia di situs dengan alamat tertentu. Orang-orang yang ditemui di internet bisa menyembunyikan identitas aslinya. Tempat pertemuan kita dengan orang lain melalui internet bukanlah tempat yang nyata, melainkan suatu tempat khayal di dunia internet.
Dunia internet berbeda dengan dunia nyata. Hal-hal di internet bersifat virtual/maya sehingga dunia internet kadang disebut sebagai dunia maya atau dunia virtual. Internet juga mempunyai sebutan lain, yaitu dunia cyber. Meskipun virtual, banyak analogi dunia internet yang berlaku di dunia nyata. Banyak manfaat dari dunia virtual itu yang bisa diterapkan di dunia nyata.
B.     Aspek demografis dari individu pengguna internet.
Gender merupakan perbedaan yang sangat besae dan terlihat didalam interaksi manusia. Dalam internet kita tidak dapat melihat orang yang kita ajak berinteraksi secara langsung. Banyak pengguna internet beranggapan bahwa orang yang sedang berinteraksi adalah laki-laki. Hal ini disebabkan oleh mayoritas halaman alamat internet yang dikunjungi adalah game online. Tetapi lain halnya dalam media sosial yang menyertakan nama dan foto sang pengguna. Tetapi banyak juga yang memakai nama atau foto yang tidak sesuai dengan aslinya, misalnya ada seseorang menggunakan nama dan foto seorang laki-laki, tapi pada kenyataannya dia bukanlah laki-laki, melainkan seorang wanita.
Kini seiring dengan berkembangnya globalisais, teknologi internet pun meluas ke semua kalangan tidak hanya kalangan yang dewasa dan remaja, sekarang anak-anak dibawah umur pun sudah mengetahui dan menggunakan internet. Namun banyak orang yang salah dalam menggunakan internet. Sekarang ini banyak orang yang membuka situs-situs porno atau situs yang mengandung hal-hal negatif. Dengan kita membuka situs-situs porno atau negatif, tentunya itu akan merusak moral, inilah penyalahgunaan kemajuan teknologi, seharusnya dengan majunya teknologi sekarang ini kita dapat menggunakannya untuk hal-hal yang positif, seperti memperluas ilmu pengetahuan dan lainnya.
Keterkaitan manusia dengan internet dalam bidah budaya adalah kita dapat memanfaatkan internet untuk memperkenalkan budaya-budaya yang ada di Indonesia karena Indonesia kaya akan budaya. Kita dapat memperkenalkan kebudayaan kita dengan interenet agar Negara lain tertarik dengan budaya Indonesia dan dapat menikmatinya. Tapi sisi negatifnya dengan mudahnya budaya bisa dijeplak, dan diakui oleh Negara lain.

III.             Kesimpulan
Kesimpulannya, bahwa dengan menggunakan internet, kita sebagai pengguna internet harus faham dan tahu tentang fenomena identitas diri di internet. Karena internet itu merupakan media komunikasi kita berkomunikasi dengan sekitar secara tidak langsung atau tidak bertatap muka. Hal itu banyak menyebabkan pemalsuan identitas, status sosial, dan lain-lain.
Karena adanya pemalsuan identitas, banyak juga orang yang tidak menggunakan foto dan nama asli, hal ini digunakan untuk menutupi siapa siapa dia sesungguhnya. Maka dari itu kita harus memahami semuanya, agar terhindar dan lebih waspada saat menggunakan internet.
IV.             Referensi

Rasul, Juharis. (2008). Teknologi informasi dan komunikasi. Jakarta: Quandra

No comments:

Post a Comment