A.
Psikologi ketertarikan interpersonal
dalam internet
Hubungan
interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar
menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya.
Internet
sangat dibutuhkan semua orang di zaman yang sudah serba modern ini. Internet
mampu melayani surat menyurat secara elektronis (e-mail) yang hanya memerlukan waktu beberapa detik untuk menjangkau
jarak ratusan kilometer, jauh lebih cepat dan murah daripada surat pos biasa.
Interner juga menyediakan media untuk berkomunikasi secara langsung (realtime) melalui teks dan fasilitas chatting, bahkan sebagian layanan
memungkinkan komunikasi suara (voice)
di ruang chatting (chat room). Beberapa layanan di internet
juga menyediakan fasilitas telepon melalui internet, yaitu yang dikenal dengan
istilah VOIP (Voice Over Internet
Protocol).
Maka
dari itu semakin lama internet semakin membantu dalam hubungan interpersonal.
B.
Hambatan psikologi dalam interpersonal
online-relation
Hambatan
yang mungkin terjadi dalam interpersonal online-relation, di antaranya adalah:
-
Identitas palsu
Kapasitas dunia internet yang selalu
bertambah dengan berbagai macam sosial media mengakibatkan banyaknya identitas
palsu. Tentunya karena adanya identitas palsu menuntut kewasadaan tinggi para
pengguna internet agar tidak mudah percaya dengan teman yang baru kenal lewat
internet.
-
Kurang terjaminnya komitmen
Setiap hubungan dibutuhkan adanya
komitmen yang disetujui oleh kedua belah pihak, dan komitmen bersifat mengikat.
Di dalam dunia maya seseorang bisa saja berjanji dan setelah berjanji dia
menghilang begitu saja, seperti contohnya jual beli online, pembeli sudah
sepakat dengan penjual dan pembeli sudah mentransfer biayanya, namun setelah
itu penjual menghilang begitu saja, begitu juga bisa sebaliknya.
C.
Perilaku negatif dalam interpersonal
online-relation
Perilaku
negatif dalam interpersonal online-relation yang biasanya dilakukan orang di
antaranya adalah:
-
Cyber cheating
Cyber cheating atau perselingkuhan
hampir sering terjadi di internet. Misalnya, seseorang yang sudah mempunyai
pasangan, tapi dalam sosial media mengaku jika dia belum mempunyai pasangan,
sehingga terjadilah perselingkuhan dengan teman yang berada di sosial medianya.
-
Cyber Flirting
Cyber flirting atau merayu juga
seringkali terjadi dalam media sosial. Cyber flirting sudah merupakan sesuatu
yang biasa di jejaring sosial, namun yang menjadi perilaku negatifnya adalah
merayu secara berlebihan dan menggunakan kata-kata tidak sopan, apalagi jika
merayu seseorang yang sudah mempunyai pasangan, maka semakin terjadilah
perilaku negatif di internet.
Maryono, Y., Patmi Istiana, B. (2008). Teknologi informasi dan komunikasi. Jakarta: Quadra
No comments:
Post a Comment