Tuesday, April 29, 2014

Sehat menurut Erich Fromm

Kesehatan Mental



Oleh:
Erlinda Oktaviati (12512540)
Desi Lisnawati (11512889)
Rangga Prasetyo (16512021)
Salsabila Setiawan (16512797)
Yunizar Trisna (17512976)
2PA06
Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma 2012





11.  Pengertian dasar teori Erich Fromm
Secara singkat, teori kepribadian yang digagas Fromm sebagai berikut:
a.       Kebebasan manusia yang semakin luas, menempatkan manusia merasa semakin kesepian, dengan kata lain kebebasan menjadikan keadaan yang negatif di mana manusia-manusia melarikan diri.
b.      Manusia selalu berusaha memecahkan kontradiksi-kontradiksi yang ada padanya. Maksudnya bahwa seorang pribadi merupakan bagian sekaligus terpisah dari alam; merupakan binatang, dan sekaligus manusia.
c.       Aspek individu, yakni aspek binatang dan aspek manusia merupakan kondisi-kondisi dasar eksistensi manusia, yang berasumsi bahwa, “pemahaman tentang psikhe manusia harus berdasarkan manusia tentang kebutuhan manusa yang berasal dari kondisi-kondisi eksistensinya.
d.      Kepribadian orang akan berkembang menurut kesempatan yang diberikan kepadanya oleh masyarakat tertentu.
e.       Sebagai manusia tidak lepas dari pasangan tipe karakter nekrofilus dan biofilus. Nekrofilus adalah orang yang tertarik pada kematian, sedangkan biofilus adalah orang yang mencintai kehidupan.
f.       Sekarang ini lima tipe masyarakat sudah sdemikian menggenjala, berbeda dengan masa-masa sebelumnya, seperti reseptif, eksploitatif, penimbunan, pemasaran, dan produktif.

12. Kepribadian yang sehat menurut Erich Fromm
Kepribadian sehat menurut Eric Fromm adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan perhatianya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika-dinamika masyarakat tertentu membentuk para anggotanya sehingga karakter para anggota tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada masyarakat . Karena pada dasarnya manusia terpisah dari alam dan dari sesamanya maka cara mempersatukan adalah melalui belajar bagaimana mencitai atau bagaimana meemukan keamanan dengan menyelaraskan keinginannya dengan masyarakat yang otoriter , karna manusia adalah mahluk yang memiliki kesadaran pikiran akal sehat daya akal, kesanggupan untuk mencintai, perhatian tanggung jawab integritas bisa di lukai mengalami kesedihan sehingga apbila dalam kaitanya manusia kurang dalam menanggapi hal yang di sebutkan tersebut maka manusia tersebut bisa di katakan tidak sehat secara mental menurut Erich Fromm.
Kebutuhan dasar manusia menurut eric fromm :
a.       Kebutuhan akan keberhubungan kebutuhan ini adalah secara spesifik aktif dan produktif mencintai orang lain .
b.      Kebutuhan akan trandensi mengungguli alam menjadi mahluk yang kreatif Kebutuhan akan kemantapan ingin meiliki rasa bersahaja pada dunia dan orang lain supaya dapat beradaptasi di dunia .
c.       Kebutuhan akan idenditas brusaha untuk memiliki rasa idenditas personal dan keunikan guna menciptakan rasa yang terlepas dari dunia.
d.      Kebutuhan akan kerangka orientasi untukmencptakan rasa yang terlepas dari dunia. Hal kebutuhan tersebut adalah sifat alamiah dari manusia menurut fromm dan ini berubah saat evolusi namun manivestasi dari kebutuhan ini adalah akan memunculkan potensi-potensi batiniah di tentukan oleh aturan-aturan sosial di mana ia hidup dan kepribadian seseorang berkembang menurut kesempatan-kesempatan yang di berikan kepadanya oleh masyarakat tertentu .
Sehingga kepribadian sehat menurut Erich Fromm, pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu hidup dalam masyarakat sosial yang ditandai dengan hubungan-hubungan yang manusiawi, diwarnai oleh solidaritas penuh cinta dan tidak saling merusak atau menyingkirkan satu dengan lainnya. Tujuan hidup seorang pribadi adalah keberadaan dirinya itu sendiri dan bukan pada apa yang dimiliki, pada apa kegunaannya atau fungsinya.
33. Ciri-ciri Kepribadian yang sehat menurut Erich Fromm
Menurut Fromm, orang yang berkepribadian sehat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Mampu mengembangkan hidupnya sebagai makhluk sosial di dalam masyarakat.
b.      Mampu mencintai dan dicintai.
c.       Mampu mempercayai dan dipercayai tanpa memanipulasi kepercayaan itu,
d.      Mampu hidup bersolidaritas dengan orang lain tanpa syarat.
e.       Mampu menjaga jarak antar dirinya dengan masyarakat tanpa merusaknya.
f.       Memiliki watak sosial yang produktif.

Sumber:

Feist, Jess., Feist, Gregory J. (2013). Teori kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika

Kasus Ryan Jombang

Very Idham Hermansyah, atau yang dikenal dengan panggilan Ryan (lahir  di Jombang, 1 Febuari 1978) adalah seorang tersangka pembunuhan berantai di Jakarta dan Jombang. Kasusnya mulai terungkap setelah penemuan mayat termutilasi di Jakarta. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, terungkap pula bahwa Ryan telah melakukan  beberapa pembunuhan lainnya dan dia mengubur para korban di halaman belakang rumahnya di Jombang.
Ryan adalah anak bungsu dari dua bersaudara, kakaknya Mulyo Wasis (44) adalah saudara satu ibu namun lain ayah. Sejak kecil Ryan lebih sering berpisah dengan kedua orangtuanya dan tinggal di pesantren. Ayah Ryan, Ahmad Mansyur adalah pensiunan satpam sebuah pabrik gula dan Kasiatun, istrinya, lebih suka tinggal di rumah Mulyo. Perilaku Ryan banyak berubah ketika ia duduk di bangku SMP. Dia lebih banyak menekuni kegiatan perempuan seperti menari dan berdandan. Di sekolah Ryan dikenal lebih dekat dan lebih banyak berteman  dengan perempuan, dia juga banyak terlibat kegiatan kesenian, terutama menari. Namun demikian, Ryan dikenal cerdas, cekatan, dan pandai bergaul.
Ryan sempat menjadi siswa sekolah favorit, SMA Negeri I Jombang. Namun di sana sifat dan sikapnya kian labil. Dia hanya mampu bertahan satu bulan lalu pindah ke SMA Kabuh dan bertahan satu semester, sebelum akhirnya pindah ke SMA Negeri III. Di sana Ryan juga hanya bertahan sebulan, lalu pindah ke Jakarta. Di Jakarta, ia merasa lebih diterima dan bertemu dengan kalangan homoseks dari kalangan menengah atas. Di ibukota Ryan kerap berpindah-pindah tempat tinggal. Ia pernah tinggal di beberapa kamar kos atau kamar apartment tempat Ryan membunuh dan memutilasi Heri Santoso adalah apartment bertipe studio (hanya satu ruangan). Sebelumnya ia bahkan pernah tinggal di tempat kost yang harganya cukup mahal.
Korban pembunuhan yang sudah diketahui berjumlah 11, tapi saya tidak akan membahas semua korban, saya akan membahas salah satu korban yaitu Heri Santoso (40) yang meninggal karena dimutilasi sebanyak 7 potongan di dalam dua buah tas dan sebuah kantong plastik di dua tempat di dekat Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan. Heri Santoso ialah seorang manager penjualan sebuah perusahaan swasta di Jakata. Heri dibunuh dan dimutilasi oleh Ryan di sebuah apartment di Depok. Menurut pengakuan Ryan, dia membunuh Heri karena tersinggung setelah Heri menawarkan sejumlah uang untuk berhubungan dengan pacarnya, Noval (seorang laki-laki).

Analisa kasus:
Menurut saya, cerita masa kecil Ryan sangat berpengaruh dengan kepribadian dia. Dia merupakan anak bungsu dan mempunyai kakak tetapi berbeda ayah. Ryan ditinggal meninggal oleh ayahnya yang seharusnya menjadi figur contoh untuk Ryan, dan ibunya menikah lagi. Ketika Ryan kehilangan sosok ayah dari hidupnya, otomatis Ryan akan menggantungkan seluruh hidupnya kepada sang ibu, karena hanya kepada ibunya lah dia bisa bebas bercerita, bermanja, dan lain-lain. Tapi kenyataan berbeda, ibunya lebih suka tinggal bersama kakaknya dan Ryan tinggal di pesantren. Menurut saya Ryan merindukan sosok ibu yang harusnya bisa menemani dan mendengarkan isi curahan hati Ryan. Dikarenakan ibunya lebih memilih tinggal bersama kakaknya dan Ryan hidup sendiri di pesantren, timbulah hasrat Ryan untuk menjadi seperti seorang wanita. Mengapa demikian? Karena dia merasa kurang mendapatkan perhatian dari seorang ibu yang harusnya dapat memahami dan melindungi dia. Maka dari itu, ketika SMP perilaku Ryan sudah mulai terlihat ‘aneh’, yang biasanya anak lelaki bermain sepak bola dan berkumpul bersama teman tapi Ryan berbeda, Ryan lebih memilih mengikuti kegiatan yang biasanya diikuti oleh anak perempuan, seperti berdandan, menari, dan lain-lain atau juga bisa karena Ryan merasa kesepian karena ayah nya meninggal dan ibunya lebih suka tinggal di rumah kakaknya, Ryan lebih senang berkumpul dan merasa nyaman ketika bersama teman perempuan, bukan laki-laki.
Dikarenakan ada yang ‘aneh’ dengan sikap Ryan yang cenderung lebih seperti perempuan, dia kurang diterima di lingkungan rumahnya, yaitu di Jombang. Oleh karena itu, dia berpindah-pindah sekolah dan pada akhirnya dia memutuskan untuk pindah ke Jakarta, ternyata di Jakarta dia merasa nyaman dan diterima di lingkungannya apalagi semenjak dia bergabung dan diterima di perkumpulan homoseksual di Jakarta, bahkan Ryan masuk ke dalam kelompok menengah atas. Di sana lah dia bertemu dengan kekasihnya yang bernama Noval, mungkin Noval merupakan sosok yang bisa menjadi figur ayah yang dirindukan oleh Ryan. Hal ini menyebabkan Ryan memiliki sifat posesif kepada Noval, Ryan tidak ingin kehilangan lagi sosok yang dia anggap bisa menyanyangi dia, melindungi dia, memerhatikan dia, karena sejak kecil Ryan sudah kurang mendapatkan rasa perhatian dari keluarga.
Lalu sudah terlihat pada kasus mutilasi terakhir, ketika Ryan memutilasi Heri, motif tersebut dikarenakan Heri meminta Ryan untuk mengizinkan Heri melakukan hubungan seks dengan Noval yang jelas-jelas kekasih Ryan. Ryan merasa tersinggung dan akhirnya memutuskan untuk membunuh dan memutilasi Heri. Faktor penyebab pembunuhan ini sudah pasti dikarenakan kecemburuan.
Ryan juga termasuk Abnormal, karena dia memiliki kriteria sebagai berikut:
a.    Kriteria Disfungsi Psikologis
Dalam hal ini, harus dipandang juga dalam tiga aspek yaitu, kognitif, afektif, dan psikomotor.
-  Kognitif adalah kemampuan berpikir, dalam melakukan seluruh aksinya, Ryan melakukannya dengan keadaan sadar, tidak dengan pengaruh alkohol ataupun lainnya. Ryan pun tidak dapat berpikir panjang atas apa yang akan menjadi konsekuensi setelah dia melakukan hal-hal tersebut. Ketika dia membunuh Heri, karena takut ketahuan, dia lebih memilih untuk memutilasi Heri dan membuangnya. Hal ini menunjukkan bahwa Ryan memiliki gangguan kognitif.
-     Afektif adalah perasaan, menurut keluarganya sendiri, Ryan merupakan sosok lelaki yang sering tidak dapat mengendalikan emosinya, mungkin dikarenakan Ryan merasa tidak ada yang dapat mengerti situasi dia, sehingga dia tidak dapat mengendalikan emosinya. Sejak SMP juga Ryan lebih senang berkumpul dan mengikuti kegiatan perempuan, Ryan juga memiliki rasa posesif yang berlebihan sehingga menimbulkan rasa cemburu yang berlebihan terhadap pasangan sesama jenisnya.
-    Pada aspek psikomotornya, dari data yang diperoleh dari kedua orangtuanya, Ryan pernah melempar bapaknya dengan sandal, menampar bapaknya, melempar ibunya dengan gelas, membuang nasi yang baru dimasak oleh ibunya.
b.    Kriteria Impairement
Dilihat dari kasus ini, tdaik terjadi proses impairement secara fisik, tetapi ada proses impairement secara psikologis. Di mana hal ini ditunjukkan pada sikap kekhawatiran yang berlebihan, posesif kepada pasangannya. Dalam melakukan pembunuhan juga Ryan menghilangkan rasa bersalah yang ada dalam dirinya. Sehingga secara tidak langsung Ryan telah melakukan perusakan dirinya pada aspek psikologis.
c.     Respon Atipikal
Sudah jelas Ryan masuk dalam kriteria ini, karena membunuh dan memutilasi adalah melanggar norma, hukum, dan aturan di masyarakat. Di Indonesia juga belum dapat menerima sepenuhnya perilaku homoseksual.