A.
Plagiat dalam Internet
Plagiarisme
atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan,
pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan
pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri
hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarism dapat mendapat
hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas. Pelaku plagiat
disebut sebagai plagiator.
Salah
satu yang dikategorikan ke dalam kekayaan intelektual adalah internet konten
(misalnya: artikel, karikatur, gambar bergerak, tulisan pada e-mail, dan masih
banyak lain). Si plagiator mendapatkan keuntungan baik moral dan materil
terhadap karya oranglain yang diakui sebagai karya pribadinya. Selain dapat
merugikan si pencipta, plagiarisme juga merugikan si plagiator, karena
plagiarisme membunuh kreativitas.
Umumnya
plagiarisme marak di kalangan siswa dan mahasiswa. Orang-orang yang seharusnya
produktif dalam berkarya dan belajar malah meakukan tindakan demikian dan
ditujukan untuk mengerjakan keperluan pendidikan, semisal membuat makalah,
mengerjakan tugas, menulis esai, karya ilmiah, dan lainnya.
Beberapa alasan yang memunculkan
tindakan plagiarisme:
·
Kurangnya kesadaran beretika, entah itu
sebagai citizen atau netizen.
·
Fasilitas internet
·
Perangkat teknologi informasi dengan
mobilitas tinggi (semisal laptop dan PDA yang memberikan kemudahan dalam
mengakses sumber daya internet).
·
Perubahan budaya; plagiarisme dikatakan
sebagai suatu kegiatan kolaborasi dan perilaku pembelajaran, bukan pelanggaran.
·
Mendapatkan prestasi akademik dengan
berbagai upaya.
·
Tersedianya search engine yang semakin
mampu untuk menemukan sumber-sumber internet content yang dimaksud.
·
Para plagiator semakin professional
dalam menggunakan dan mencari material yang dibutuhkan.
Dengan
kecanggihan dunia internet, segala informasi kini berada pada ujung jari saja,
internet menjadi sebuah perpustakaan yang lengkap.
B.
Seks dalam internet
Perilaku
seksual di kalangan masyarakat ini, semakin mengkhawatirkan dan perlu
mendapatkan perhatian di khusus dari semua pihak. Hal ini dibuktikan semakin
banyaknya remaja yang melakukan hubungan seksual pra nikah, bahkan ditemukan
adanya perilaku seks bebas di kalangan mahasiswa. Salah satu penyebab pendorong
bagi manusa melakukan perilaku seks adalah akibat dampak dari internet yang
banyak menyajikan perilaku, gambar, film porno, dan cyber sex.
Para
orangtua harus mewaspadai dampak internet terutama media sosial terhadap
anak-anak. Pasanya, berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI),
dari 80% kasus kekerasan seksual pada anak, sebanyak 31% di antaranya dimulai
dari internet.
C.
Online Game
Game
online merupakan sebuah game yang dimainkan secara online menggunakan akses
internet. Sejak pertama kali diluncurkan hingga kini, peminat game online
semakin bertambah. Tidak terkecuali para pelajar. Mereka sering menghabiskan
waktu berjam-jam untuk bermain game online. Bahkan, tak jarang mereka bolos
sekolah hanya untuk main game online.
Sebuah
game akan memiliki dampak bagi pemainnya baik itu dampak positif maupun
negatif. Ada beberapa dampak negatif dan positif dari game online ini baik itu
terhadap kesehatan, ataupun kondisi psikologis.
Dampak
positif dari game online ini di antaranya:
1. semakin
banyaknya teman baru
2. belajar
bahasa Inggris karena game online sekarang banyak menggunakan bahasa asing
3. meningkatnya
koordinasi mata dan tangan, meningkatnya kinerja otak dan konsentrasi, maupun
menyusun strategi dalam memecahkan masalah.
Dampak
negatif dari game online ini mencakup beberapa aspek seperti kesehatan,
psikologis, dan sosial. Dalam aspek kesehatan, game online ini dapat merusak
mata, perubahan pola tidur dan makan, carpal tunnel syndrome, meurunkan
metabolisme tubuh, menyebabkan ambeien atau wasir.
Dalam
aspek psikologis, game online ini berdampak negatif seperti berubahnya karakter
seseorang, berubahnya pola piker serta perilaku, membuat ketagihan, menurunnya
motivasi belajar anak, serta menjadi tidak disiplin. Sedangkan, dalam aspek
sosial, game online ini memiliki pengaruh negatif seperti menghambat proses
sosialisasi anak dengan lingkungan sekitar, lebih suka menyendiri daripada
bergaul dengan masyarakat, menarik diri dari masyarakat.
Jadi
untuk solusi agar anak dapat bermain game online secara sehat, di antaranya
adalah:
-
Membatasi waktu bermain game online pada
anak.
-
Memberikan kegiatan positif agar anak
memiliki kegiatan positif di luar game online.
-
Memberikan penjelasan bahwa game online
hanyalah hiburan, bukan aktivitas sehari-hari.
Sumber:
Sulianta,
Feri. (2007). Konten internet.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo
No comments:
Post a Comment