A.
PENGERTIAN
KEGELISAHAN
Kegelisahan
berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa
khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal
yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa
khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam
kecemasan.
Kegelisahan
hanya dapat diketahui dari gejalan tingkah laku atau gerak gerik seseorang
dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak gerik itu umumnya lain
dari biasanya, misalnya berjalan mundar-mandir dalam rauang tertentu sambil
menundukkan kepala; memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan
tangannya; duduk termenung sambil memegang kepala; duduk dengan wajah murung atau
sayu, malas bicara; dan lain-lain.
Kegelisahan
merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan
sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun
ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah
frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami
frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
B.
Kegelisahan
yang dialami manusia pada tingkat tertentu
Saya
akan mengambil contoh remaja berumur 17 tahun ke atas yang pasti akan merasakan
kegelisahan dalam menghadapi ujian masuk Universitas dan kegelisahan mereka
pada saat memilih jurusan yang mereka inginkan.
Selain
mengalami kegelisahan menghadapi ujian-ujian yang ada. Calon mahasiswa juga
akan menghadapi masa gelisah yang luar biasa, tertekan, dan terbebani. Calon
mahasiswa dituntut untuk memilih jurusan yang diminati, dan akan sangat fatal
apabila salah memilih jurusan. Kadang, ada orangtua yang menekan anaknya untuk
mengambil jurusan yang orangtua mereka inginkan, bukan benar-benar diinginkan
oleh anaknya. Misalnya, orangtua anak tersebut menginginkan anaknya menjadi
dokter, padahal anaknya ingin menjadi arsitek. Orangtua anak tersebut menekan
anaknya terus menerus agar menjadi dokter. Di sana pasti anak tersebut akan
mengalami kegelisahan yang luar biasa ketika dipaksa untuk menjadi sesuatu yang
sama sekali tidak anak tersebut inginkan. Karena apabila dipaksakan hasilnya
tidak baik, sama saja orangtua memaksa anaknya untuk menjadi orang lain, bukan
diri sendiri. Akibatnya pun anak akan gelisah, stress karena bingung, dan
mungkin akan berontak dan terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan.
Saya
sendiri merasakan saat kegelisahan pada saat ujian. saya akan membahas
fase-fase yang saya alami sendiri satu persatu:
1. Ujian
Nasional (UN)
UN pada tingkatan SD
dan SMP memang sangat penting dan harus mendapatkan nilai dan rata rata yang
tinggi jika ingin masuk ke sekolah favorit yang banyak diminati. Tetapi nilai
UN pada tingkatan SMA, tidak berpengaruh pada kebanyakan universitas. Hampir
semua universitas terbaik&terfavorit di Indonesia mengandalkan SNMPTN yang
akan saya bahas difase selanjutnya, UN bisa dibilang hanya tiket untuk bisa
SNMPTN, jika tidak lulus UN maka jangan harap bisa mengikuti SNMPTN. Kegelisahan
ini terjadi ketika kami takut apabila tidak lulus UN, karena tidak akan bisa
SNMPTN. Ditambah juga dengan banyaknya paket yang beraneka ragam. Samping
kanan, kiri, depan, belakang, pasti akan mendapatkan pertanyaan yang
berbeda-beda. Menurut saya itu termasuk kegelisahan dalam menghadapi UN.
2. Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
SNMPTN menurut saya
titik yang paling membuat calon-calon mahasiswa gelisah. Mengapa? Karena di
sini lah persaingan dimulai. Kalau UN lulus, itu sudah cukup, tidak perlu
berlomba-lomba. Tetapi berbeda dengan SNMPTN, SNMPTN itu seperti berebut bangku
kosong untuk mendapatkan Universitas yang diinginkan, dan itu sulit, tentu saja
tidak mudah karena bersaing dengan seluruh calon mahasiswa se-Indonesia. Saya
yakin, semua calon mahasiswa pada saat SNMPTN akan merasa terbebani dan
gelisah, takut apabila tidak lulus di Universitas yang diinginkan. Belum lagi
tekanan dari banyak pihak.
Sumber:
Nugroho, Widyo. Ilmu Budaya Dasar. Universitas Gunadarma. Jakarta. 1994
No comments:
Post a Comment