Sunday, April 12, 2015

Tugas Psikoterapi (3D)

1. Konsep dasar pandangan Frankl tentang perilaku/kepribadian
Viktor Frankl mengembangkan Logoterapi yaitu: corak psikologi yang dilandasi oleh filsafat hidup dan wawasan mengenai manusia yang mengakui adanya dimensi kerohaniandi samping dimensi ragawi dan dimensi kejiwaan. Logoterapi beranggapan bahwa makna hidup dan hasrat untuk hidup bermakna merupakan motivasi utama manusia guna meraih taraf kehidupan bermakna. Logoterapi memiliki wawasan mengenai manusia yang berlandaskan tiga pilar filosofis yang satu dengan lainnya erat berhubungan dan saling menunjang, yaitu kebebasan berkehendak, kehendak hidup bermakna, dan makna hidup.
a. Kebebasan berkehendak
Dalam pandangan logoterapi, manusia adalah makhluk istimewa karena mempunyai kebebasan. Kebebasan di sini bukanlah kebebasan yang mutlak, tetapi kebebasan yang bertanggung hawab. Kebebasan manusia bukanlah kebebasan dari kondisi-kondisi biologis, psikologis, dan sosiokultural tetapi lebih kepada kebebasan untuk mengambil sikap atas kondisi-kondisi tersebut.
b. Kehendak hidup bermakna
Menurut Frankl, motivasi hidup manusia yang utama adalah mencari makna. Ini berbeda dengan psikoanalisa yang memandang manusia adalah pencari kesenangan, atau juga pandangan psikologi individual bahwa manusia adalah pencari kekuasaan.
c. Makna hidup
Makna hidup adalah sesuatu yang dianggap penting, benar dan didambakan serta memberikan nilai khusus bagi seseorang.
2. Unsur-unsur Terapi
Logoterapi menganggap sikap bertanggung jawab sebagai esensi dasar kehidupan manusia. Dengan menyatakan bahwa manusia bertanggung jawab dan harus mewujudkan berbagai potensi makna hidup, Frankl menekankan bahwa makna hidup yang sebenarnya harus ditemukan dalam realitas, bukan hanya didalam batin atau jiwa manusia. Mengenai hal ini Frankl menggunakan istilah the self trancedence of human existence (transedensi diri dalam keberadaan manusia). Ia menggarisbawahi fakta bahwa manusia selalu menuju dan dituntun menuju kepada sesuatu atau seseorang di luar dirinya.
Semakin besar kemampuan orang tersebut melupakan dirinya, dengan berserah diri dan mengabdi pada sebuah tujuan atau dengan mencintai orang lain, semakin manusiawi orang tersebut, dan semakin besar ia mengaktualisasi diri atau mewujudkan dirinya. Logoterapi dilandasi keyakinan bahwa manusia memiliki kapasitas untuk mengubah aspek-aspek hidup yang negatif menjadi sesuatu yang positif atau konstruktif. Yang paling penting adalah memanfaatkan yang terbaik (optimum) dari setiap situasi. Dengan optimism tersebut, dalam bentuk yang terbaik memungkinkan manusia untuk: (1) mengubah penderitaan menjadi keberhasilan dan sukses; (2) mengubah rasa bersalah menjadi kesempatan untuk mengubah diri sendiri ke arah yang lebih baik; (3) mengubah ketidakkekalan hidup menjadi dorongan untuk bertindak dengan penuh tanggungjawab.
3. Teknik-teknik Terapi
Frankl dengan logoterapinya tidak hanya menyumbang teori, tetapi juga teknik-teknik terapi yang khusus kepada dunia psikoterapi. Teknik-teknik logoterapi yang terkenal adalah intensi paradoksikal, derefleksi, dan bimbingan rohani.
Intensi paradoksikal. Teknik di mana pasien diajak melakukan sesuatu yang paradox dengan sikap pasien terhadap situasi yang dialami tersebut teknik intensi paradoksikal , yakni teknik mendekati dan mengejek sesuatu (gejala) dan bukan menghindari atau melawannya. Teknik pada dasarnya bertujuan lebih daripada perubahan pola=pola tingkaj laku. Lebih baik dikatakan suatu reorientasi eksistensial. Itulah logoterapi dalam arti sesungguhnya dan menurut logoterapi disebut antagonism psikonoetik yang mengacu pada kapasitas manusia untuk melepaskan atau memisahkan dirinya tidak hanya dari dunia, tetapi juga dari dirinya sendiri.

Sumber:
LSPR. (2010). Beyond borders: communication modernity & history. Jakarta: STIKOM LSPR.
Widyarini, Nilam. (2009). Kunci pengembangan diri. Jakarta: Tabloid Gaya Hidup Sehat
Semiun, Yustinus. (2006). Kesehatan mental 1. Yogyakarta: KASINUS.

No comments:

Post a Comment