Friday, October 26, 2012

Bullying



            Bullying adalah kekerasan atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain. Perilaku ini dapat menjadi kebiasaan dan melibatkan ketidakseimbangan kekuatan sosial atau fisik. Hal ini dapat mencakup pelecehan verbal atau ancaman, serangan fisik atau paksaan dan dapat diarahkan berulang kali terhadap korban tertentu. Hal ini mungkin terjadi atas dasar ras, agama, gender, seksualitas, atau kekuatan.
            Bullying bisa terjadi dalam konteks di mana manusia berinteraksi satu sama lain, seperti sekolah, tempat ibadah, keluarga, tempat kerja, rumah, dan lingkungan. Bullying bisa terjadi antara kelompok-kelompok sosial, kelas sosial, dan bahkan antar negara.
                Jenis-jenis bullying dimasukkan dalam 3 kelompok besar:
1.     *   Physical Abuse (penganiayaan fisik), adalah jenis bullying yang langsung menyerang fisik target dan biasanya meninggalkan bekas luka, baik permanen maupun  temporer. Contohnya seperti: pemukulan, penikaman, perkelahiran, dan menampar.
2.    * Verbal Abuse (penganiayaan verbal), adalah jenis bullying yang dilakukan oleh mulut dalam bentuk perkataan. Tidak menyakiti fisik, namun menusuk perasaan dan hati target bullying sehingga mengakibatkan emotional drops. Contohnya seperti: mengolok nama orangtua dan tempat tinggal atau asal target tinggal.
3.     * Physchology Abuse (penganiayaan psikologis), adalah jenis bullying yang terburuk diantara yang lainnya. Batin target bullying bisa seketika merasakan tertekan dan tersakiti secara mendalam. Contohnya seperti: memfitnah, menyebar gossip, rasisme, mempermalukan target depan umum.
Berdasarkan banyaknya kasus bullying di Indonesia saat ini, penulis akan membahas satu contoh kasus bullying yang sering terjadi di Indonesia, yaitu pada saat MOS (Masa Orientasi Siswa). MOS diperuntukkan untuk mahasiswa atau siswa baru yang sebenarnya bertujuan untuk memperkenalkan sekolah atau universitas yang akan dituju. Tetapi saat ini tujuan utama diadakannya MOS sering disalah gunakan oleh panitia MOS yang beranggotakan seniornya sendiri.
Seperti kasus  bullying di sekolah, sebut saja sekolah A. Pada saat tahun ajaran baru, seperti biasa sekolah tersebut mengadakan MOS yang panitianya merupakan siswa siswa atau dapat dikatakan kakak kelas bagi siswa atau mahasiswa baru di sekolah A. Mereka memperlakukan murid baru tidak seharusnya bahkan dapat dikatakan melewati batas, seperti melakukan kekerasan fisik atau menghina peserta MOS yang tidak seharusnya diperlakukan seperti itu. Dalam suatu kasus mungkin ada beberapa peserta MOS yang membuat kesalahan, tapi tidak sewajarnya dihukum dengan kekerasan fisik atau perkataan yang tidak sewajarnya.Sebagai contoh pada kegiatan MOS, para peserta diwajibkan membawa makanan teka teki dan ada beberapa peserta yang salah membawa makanan. Lalu panitia MOS langsung menghajar peserta tersebut, atau juga murid baru tidak mempunyai kesalahan sama sekali, kakak kelasnya langsung menghajar.
Tanggapan penulis dari pembahasan di atas adalah, tidak seharusnya kakak kelas memperlakukan murid baru seperti itu, karena kesalahan yang kecil tidak seharusnya dihukum dengan cara kekerasan. Banyak sekali efek dari kekerasan, bisa jadi luka luka, lalu bisa juga anak itu merasa sakit hati yang teramat dalam, trauma, kehilangan kontrol emosi, malas sekolah, menjadi penyendiri, gangguan jiwa serta stress berkepanjangan, dan yang paling parah adalah bunuh diri. Tindakan bullying adalah tindakan yang sudah melampaui batas moral seseorang dan harus diberantas bersama-sama. Sadar atau tidak, mungkin saja kita menjadi korban bullying atau secara tidak langsung telah melakukan tindakan bullying tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran masing-masing individu dan introspeksi diri.
Saran dari penulis mengenai pembahasan bullying yang sekarang sering terjadi, khususnya di lingkungan sekolah atau universitas, para guru pembimbing atau  penanggung jawab acara MOS selalu mendampingi kelangsungan acara tersebut guna meminimalisir terjadinya tindak bullying yang dilakukan oleh panitia. Selain itu, ditekankan pula bahwa tujuan utama dari adanya acara MOS adalah untuk memperkenalkan sekolah atau universitas tempat menuntut ilmu tanpa adanya unsur bullying di dalamnya.

No comments:

Post a Comment