Friday, October 26, 2012

Warisan Kebudayaan yang Mendunia


                     

            Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Ribuan pulau yang ada di Indonesia menghasilkan keaneka ragaman budaya yang membuat Indonesia kaya akan kebudayaan. Oleh karena itu masyarakat Indonesia berkewajiban untuk melestarikan dan menjaga kebudayaan-kebudayaan yang ada agar tidak punah dan tidak diakui oleh negara lain.
            Indonesia kaya akan kebudayaan, sebagai contoh warisan budaya yang mendunia dan sudah tidak asing didengar masyarakat Indonesia adalah Reog  Ponorogo, Batik, Angklung dan masih banyak lagi. Dalam makalah ini, penulis akan membahas salah satu warisan budaya Indonesia, yaitu Angklung.
            Angklung adalah alat musik bernada ganda yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat sunda di Jawa Barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan. Sejarah Angklung adalah Angklung merupakan instrumen yang memiliki fungsi ritual keagamaan. Konon fungsi utama angklung adalah sebagai media untuk mengundang Dewi Sri (dewi padi/kemakmuran) untuk turun ke bumi dan memberikan kesuburan bagi tanaman. Mereka menggunakan tritonik (tiga nada angklung), tetra tonik (empat nada angklung) dan pentatonik (lima nada angklung). Angklung juga terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nobendawi Manusia dan UNESCO sejak November 2010.
            Guna melestarikan salah satu warisan budaya sunda, yakni angklung, di Bandung terdapat sebuah lembaga pelestarian budaya yang diberi nama Saung Angklung Mang Udjo.
Saung Angklung Udjo (SAU) adalah salah satu lokakarya budaya yang terdiri dari: tempat kinerja pusat kerajinan bambu, dan workshop instrumen bambu. Selain itu SAU mempunyai tujuan sebagai laboraturium pendidikan dan pusat pelatihan untuk melestarikan budaya Sunda – Angklung khususnya.
Didirikan pada tahun 1966 oleh Udjo Ngalagena dan istrinya tercinta Uum Sumiati, dengan tujuan yang kuat dan dedikasi untuk melestarikan seni danbudaya tradisional Sunda. SAU mengilustrasikan alam dan budaya dalam keharmonisan, tidak ada yang heran SAUmenjadi tujuan nyata di mana orang bisa mengalami budaya Sunda sebagai bagian dari warisan dunia.
            SAU tidak terbatas pada hanya menjual seni pertunjukkan saja, berbagai produk alat musik  bambu tradisional seperti angklung, arumba, calung dan lainnya dibuat dan dijual kepada para pembeli. Biasanya alat musik bambu tradisional yang dijual di SAU dibeli oleh banyak sekolah atau universitas di Bandung. Disamping suasana pertunjukan angklung yang rutin dilakukan setiap sore, SAU telah berkali-kali mengadakan pertunjukan khusus yang dilakukan pada pagi atau siang hari. Pertunjukkan tersebut tidak terbatas dilakukan di lokasi SAU saja, tetapi berbagai undangan tampil di berbagai tempat baik di dalam maupun luar negeri.
Art Performances
Internal Performances
·         Afternoon Bamboo Show
Acara ini dikemas dengan beberapa pertunjukan spektakuler pendek, berisi: demonstrasi wayang golek, traditional dances, angklung orkestra, angklung interaktif, dan angklung yang dimain kan oleh pemula. Pada akhir acara, para pengunjung diminta bergabung dengan anak-anak untuk tampil menari bersama-sama.
·         Half Day at SAU
Memulai hari dengan mengelilingi kompleks SAU untuk mengetahui kisah SAU dari awal sampai akhir, diikuti dengan belajar membuat angklung bersama dengan pengrajin bambu berbakat, kemudian menonton pertunjukan bambu Kaulina Urang Lembur di Karesmen Bale, dan pada sore hari semua peserta makan ala kampung sunda di halaman belakang. Pada akhir program, setiap orang menulis kesan atau pengalaman indah di SAU, tidak lupa juga kritik dan sarannya.
·         Workshop SAU
Melalui program ini, para peserta berkesempatan untuk membuat angklung untuk dibawa pulang sebagai souvenir.

The External Performances              
·         Iwung (Interaktif)
Menampilkan kinerja angklung interaktif bersama penonton, semua suara harmoni angklung akan ditampilkan, memainkan lagu-lagu populer, dan juga akan diberikan angklung sebagai souvenir.
·         AWI (Interaktif dan Orkestra)
Angklung Orkestra bisa sangat emosional karena melewati filosofi angklung sebagai alat integritas yang menimbulkan semangat patriotik.
·         Arumba (The Rhythm of Bamboo)
Ini adalah bentuk yang baru dari alat musik bambu yang mengesankan. Memainkan beberapa genre musik dari tradisional, klasik, hingga kontemporer dan formatnya hanyalah seperti band biasa.
·         Sundanesse Performances
Menampilkan pertunjukan seni dan budaya sunda yang eksotis, dari rampak kendang, calung cilik, prosesi upacara, dan kegiatan sunda lainnya.
Pada bulan Agustus tahun 2000 di Sasana Budaya Ganesha ITB, Bandung, SAU mengadakan konser kolaborasi dengan penyanyi cilik, Sherina. SAU mempunyai banyak prestasi, SAU sudah sering  mengikuti pertunjukkan kesenian angklung di luar negeri, dan tanpa disadari SAU telah mengenalkan salah satu budaya Indonesia kepada orang asing. Dengan adanya SAU ini, seni dan budaya Indonesia, khususnya angklung bisa dikenali oleh orang asing bahwa angklung adalah kebudayaan milik Indonesia, dan menjadi warisan kebudayaan yang mendunia. Kita sebagai masyarakat Indonesia patut mengacungkan jempol kepada lembaga-lembaga yang menampilkan kebudayaan Indonesia hingga ke luar negeri, dan juga kita harus bangga pada kebudayaan Indonesia yang sangat banyak, karena tidak semua negara kaya akan kebudayaan seperti Indonesia.

Sumber:

No comments:

Post a Comment