Wednesday, October 24, 2012

Pengaruh Globalisasi Terhadap Perkembangan Budaya pada Masyarakat Indonesia



         Hidup pada era seperti saat ini masyarakat sangat dimanjakan oleh semua fasilitas yang cukup canggih. Melakukan segala kegiatan yang menunjang kehidupan dengan sangat mudah, cepat, dan hasilnya memuaskan.Hal itu dikarenakan telah terjadi kemajuan pada segala bidang kehidupan atau yang sering dikenal sebagai peradaban global. Peradaban global tersusun dari kata yaitu peradaban dan global. Kata global maknanya universal. Dari kata inilah kemudian berkembang menjadi globalisasi yang sering kita kenal sekarang. Globalisasi merupakan proses system organisasi dan komunikasi antar masyarakat dunia untuk mengikuti sebuah system yang sama. Globalisasi memberi pengaruh positif maupun negatif dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan.Peradaban itu sendiri sangat erat kaitannya dengan kebudayaan.
Kebudayaan hakikatnya adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat diterima oleh semua masyarakat. Kebudayaan terdiri dari cipta, rasa, dan karsa. Cipta adalah kemampuan manusia menghasilkan ilmu pengetahuan. Rasa adalah kemampuan manusia untuk menciptakan beragam seni dan kesenian melalui inderanya. Sedangkan karsa manusia menginginkan kesempurnaan hidup sehingga menghasilkan berbagai aktifitas hidup manusia guna memenuhi kebutuhan hidupnya.
          Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam fikiran manusia, sehingga kebudayaan itu bersifat abstrak. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
       Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaan sendiri. Kebudayaan dari barat saat ini sudah mendominasi segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Peradaban yang disebarkan oleh barat telah mengacu terhadap segala hal dan hal itu telah menguasai dunia tak terkecuali bangsa Indonesia, peradaban bangsa kita saat ini secara perlahan mulai mengikuti kebudayaan bangsa barat.
            Kebudayaan barat masuk ke Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah karena adanya krisis globalisasi yang telah meracuni sebagian besar masyarakat Indonesia. Siapa yang bisa menolak segala kemajuan yang ditawarkan oleh peradaban barat. Pengaruh kebudayaan barat berjalan sangat cepat dan menyeluruh. Tentunya hal itu menimbulkan pengaruh yang sangat luas pada sistem sosial dan budaya masyarakat Indonesia. Pengaruh yang berjalan begitu cepat tersebut menimbulkan terjadinya goncangan sosial atau culture shock yaitu suatu keadaan di mana masyarakat tidak mampu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan di dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Adanya penyerapan unsur budaya dari luar yang dilakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menimbulkan ketimpangan antara wujud yang ditampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut sebagai ketimpangan budaya.
        Budaya barat yang masuk ke Indonesia menimbulkan multi efek. Perkembangan teknologi dan masuknya budaya barat ke Indonesia, tanpa disadari secara perlahan telah menghancurkan kebudayaan Indonesia. Rendahnya pengetahuan menyebabkan akulturasi ke budayaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur yang terkandung didalam kebudayaan bangsa Indonesia. Masuknya kebudayaan barat tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah atau apa adanya, mengakibatkan terjadinya degredasi yang sangat luar biasa terhadap kebudayaan asli.
          Budaya asli Indonesia secara perlahan mulai punah, budaya barat yang menghantarkan kita untuk hidup modern yang meninggalkan segala hal yang tradisional, hal ini memicu orang bersifat antara lain sebagai sifat individualis, matrealistis, konsumerisme, dan hedonisme.
·         Individualis                 :           Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka makhluk sosial.
·         Matrealistis                  :           Sebuah faham di mana masyarakat memandang segalanya dari segi materi. Orang yang memiliki jabatan dan harta yang melimpah pasti akan lebih dihargai oleh masyarakat sekitarnya, walaupun orang tersebut tidak memiliki intelektual yang bagus. Sebaliknya, orang yang memiliki intelektual tinggi tetapi tidak memiliki harta yang melimpah atau jabatan yang tinggi maka orang tersebut akan selalu direndahkan. Orang yang merasa dirinya kaya maka berhak  merendahkan dan meremehkan orang yang miskin. Itulah yang sekarang terjadi di masyarakat kita.
·         Konsumerisme            :           Faham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan.
·         Hedonisme                  :           Kesenangan atau kenikmatan adalah tujuan akhir hidup dan yang baik yang tertinggi. Namun, kaum hedonis memiliki kata kesenangan menjadi kebahagiaan.
Di satu sisi, globalisasi menimbulkan pengaruh yang negatif bagi kebudayaan bangsa Indonesia. Norma-norma yang tertanam didalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar. Berkembangnya teknologi disertai nilai-nilai interinsik yang diberlakukan di dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia. Radhakrishnan dalam bukunya Eastern Religion and Western Though (1924) menyatakan “untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, kesadaran akan kesatuan dunia telah menghentakkan kita, entah suka atau tidak, timur dan barat telah menyatu dan tidak pernah lagi terpisah. Artinya adalah bahwa antara barat dan timur tidak ada lagi perbedaan. Atau dengan kata lain kebudayaan dilebur dengan kebudayaan asing. Apabila timur dan barat bersatu, maka secara tidak langsung budaya yang terdapat didalam kebudayaan timur secara perlahan akan luntur karena kebudayaan barat telah berorientasi pada kemajuan dan kemudahan. Sikap-sikap yang negatif akan terus berkembang di masyarakat, seperti individualis, matrealistis, hedonis.
     Oleh karena itu, perlu dipertahankan aspek sosial budaya Indonesia sebagai penguat identitas bangsa. Caranya adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan pelestarian budaya bangsa. Bagi masyarakat yang mencoba mengembangkan seni tradisional menjadi bagian dari kehidupan modern, tentu akan terus berupaya memodifikasi bentuk-bentuk seni berpolakan masa lalu untuk dijadikan komoditi yang dapat dikonsumsi masyarakat modern. Kebudayaan adalah kekayaan bangsa yang tidak ternilai. Kebudayaan kita sebagai bangsa Indonesia memiliki ciri khas dan makna yang mendalam, yang tidak dimiliki bangsa lain di seluruh penjuru dunia. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara segala macam yang terdapat didalam kebudayaan kita yang luhur, serta menjadikan kebudayaan sebagai jati diri kita. 

Sumber:
            http://id.wikipedia.org/wiki/hedonisme

No comments:

Post a Comment