A.
Pengertian
Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra
artinya menahan dan menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir, batin, atau lahir
batin.
Penderitaan
termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,
ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan
berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu
merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan
energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awa untuk mencapai
kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan
akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan
memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan
penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk
tidak memalingkan dariNya.
B.
Hal-hal
yang dialami manusia menghadapi era teknologi
Saat
ini masyarakat Indonesia mengalami krisis moral sehingga, mereka berpikir
pendek, tidak menghargai perbedaan, sangat labil emosinya dan malas. Hal ini
terjadi dikarenakan masyarakat sulit menyaring informasi dari media TV,
Internet, dan lain-lain. Informasi yang baik dan buruk mereka terima begitu
saja dan diaplikasikan di kehidupan mereka.
Akibat
adanya gobalisasi pada teknologi terdaat dampak buruk dan baik sehingga kita
peru berhati-hati. Kita perlu waspada terhadap informasi yang kita terima.
Tidak semua informasi harus diterima begitu saja dan dilakukan dalam kehidupan.
C.
Dampak
era teknologi atau komputerisasi terhadap anak-anak dan remaja
Perubahan zaman dan kemajuan teknologi ternyata membawa
dampak negatif di kalangan sebagian remaja di Indonesia, bila mereka tidak siap
menghadapinya. Remaja yang dimaksud di sini adalah kebanyakan mereka yang masih
dalam tahap belajar di tingkat SMP dan SMA. Perubahan zaman di sini dilihat dari
segi pakaian yang sudah mulai meniru budaya asing, tapi sebenarnya tidak
masalah asal kita bisa mnyesuaikan situasi dan lingkungan kita berada agar
tidak terkesan ketinggalan zaman dari teman-teman lainnya. Pakaian sederhana,
menarik, dan sopan itu lebih cukup tidak perlu mahal.
Di zaman Globalisasi ini sudah banyak teknologi yang
kita ketahui dan fungsinya. Bahkan mulai kebanyakan orangtua menggelengkan
kepala, karena perkembangan teknologi beserta pengaruhnya itu dan mereka juga
beranggapan khawatir dengan anaknya, karena semakin canggihnya teknologi yang
sejarang ada. Memang seperti itulah yang terjadi sekarang ini,
kemajuan-kemajuan yang sangat pesat.
Di mulai dari handphone sampai dengan internet dapat
kita peroleh. Internetpun dapat kita jumpai kapanpun, dimanapun, siapapun dan
itu dapat kita nikmati dengan mudahnya. Tidak perlu bingung dan susah
menggunakan internet, cukup ke warung internet saja / tempat penyewaan internet
yang sudah banyak kita temukan di mana-mana, meskipun dipelosok-pelosok. Seolah-olah
teknologi sudah menguasai kita ataupun sebaliknya kita yang sudah menguasai
teknologi.
Dengan uang beberapa ribu saja, semuanya tentang
dunia akan kita ketahui, dari mulai berita, sejarah, dan perkembangan dunia
saat ini serta masih banyak lagi. Kehadiran teknologi canggih ini dapat membuat
pengaruh besar terhadap kehidupan.
Di saat perkembangan sangat pesat, anak-anak kecil
sdah pandai dengan barang yang selalu ia bawa yaitu handphone. Bahkan handphone
tersebut lebih canggih dari milik orangtuanya, dan ini menjadi permasalahan
yang serius bagi anak-anak. Karena dengan handphone yang secanggih itu, bahkan
lebih canggih dari milik orang tuanya, maka akan banyak fitur-fitur dan menu
dari internet yang bisa digunakan didalam handphone tersebut dan itu belum
pernah kita ketahui, karena itu perlu pengawasan yang baik.
Hal yang mengkhawatirkan bagi orangtua adalah jika
tidak tahu apa yang sedang dilakukan sang anak, mereka mungkin saja mendownload
hal-hal yang menurut kita tidak wajar dan tidak sopan, itu dapat mempengaruhi
pikiran mereka dengan barang yang secanggih ini.
Dari pesatnya perkembangan teknologi tersebut, sudah
suatu hal yang tidak lazim lagi bagi kita. Teknologi memang selalu akan maju
dengan cepat, sesuatu yang seharusnya kita hadapi, sehingga tidak menimbulkan
efek negatif. Di saat majunya teknologi handphone, masih banyak lagi teknologi
yang berkembang pesat. Dan yang perlu kita cemaskan adalah tayangan TV, apalagi
acara-acara tersebut dimulai pada saat jam belajar anak-anak sekolah, itu dapat
membuat malas sang anak untuk belajar. Dengan tontonan yang diperlihatkan
kepada anak-anak, sangat jauh dari sikap untuk dicontoh. Akhirnya, anak-anak
sekarang banyak yang mengikuti gaya, trend, mode sekarang.
Tentunya, bagi orangtua harus bisa tahu apa yang
dikerjakan anak-anaknya. Sebenarnya, fenomena tentang perkembangan teknologi
ini hanya dilihat dari sisi negatifnya saja. Memang ada sisi positifnya, yaitu
kemajuan kecerdasan otak anak akan mengalami kemajuan dan menghasilkan
energi-energi positif bagi anak tersebut.
Seharusnya peran orangtua yang sangat berarti bagi
anak-anaknya, selain guru yang mendidik anak tersebut, sehingga menjadi pribadi
yang tangguh. Karena anak akan kelak menjadi generasi penerus bangsa, untuk
itulah perlu bimbingan yang baik dari orangtua dan harus menjaga komunikasi
secara terus menerus. Perhatian yang lebih sangat dibutuhkan oleh anak misalkan
waktu untuk belajar dan istirahat seharusnya sudah ter-manage dengan baik.
Sebaiknya juga orangtua tidak menyalakan TV pada saat jam-jam belajar, itu akan
mengganggu konsentrasi anak. Terkadang orangtua sangat ingin menonton acara
kesukaannya ditengah anaknya yang sedang serius belajar, ini sangat tidak
wajar, padahal orangtua adalah contoh bagi anaknya, disamping itu, anak sangat membutuhkan
motivasi dan penyemangat orangtua untuk ia melangkah, kehadirannya sangat
dibutuhkan oleh sang anak untuk menjamin hari ini dan hari esok kelak
Sumber;
Nugroho, Widyo.
Ilmu Budaya Dasar. Universitas Gunadarma. Jakarta. 1994