Monday, March 16, 2015

Psikoterapi (Tugas 1)

Pengertian Psikoterapi
Psikoterapi merupakan suatu bidang yang tidak disertai objektivitas keilmiahan yang tinggi. Meskipun demikian, jelas bahwa banyak pasien mendapatkan keuntungan dari perhatian dan bahwa inti dari perhatian tersebut adalah hubungan terapis-pasien yang baik, yang dibangun dari minat yang tulus dan saling percaya. Psikoterapi merupakan suatu seni, dan terapi yang baik dapat membuat perbedaan yang bermakna. Secara umum, Anda harus mencari terapi yang cocok untuk setiap pasien (yaitu, pasien akan merasa nyaman dengan suatu jenis terapi tertentu dan juga terapisnya).
Di sisi lain, banyak praktisi berpendapat bahwa psikoterapi merupakan sebuah seni dan bahwa pelatihandalam metode penelitian secara luas tidak relavan dengan pekerjaan yang mereka lakukan bagi para kliennya.

Tujuan serta Unsur Psikoterapi
            Ada lima tujuan psikoterapi dan kebanyakan terapi memusatkan perhatian pada salah satu atau lebih di antara tujuan-tujuan itu. Kelima tujuan tersebut dapat diutarakan di bawah ini.
  1. Pikiran-pikiran kalut. Individu-individu yang mengalami kesulitan secara khas menderita konfusi, pola-pola pikiran yang destruktif, atau tidak memahami masalah-masalah mereka sendiri. Para terapis berusaha mengubah pikiran-pikiran ini dan memberikan ide-ide atau informasi baru, dan membimbing individu-individu tersebut untuk menemukan pemecahan-pemecahan terhadap masalah-masalah mereka sendiri.
  2. Emosi-emosi yang kalut. Orang-orang yang mencari terapi pada umumnya mengalami emosi yang sangat tidak menyenangkan. Dengan mendorong pasien untuk mengungkapkan secara bebas perasaan-perasaan dan memberikan suatu lingkungan yang menunjung, para terapis membantu mereka menggantikan perasaan-perasaan tersebut, seperti perasaan putus asa dan perasaan tidak mampu dengan perasaan-perasaan yang mengandung harapan dan percaya akan diri sendiri.
  3. Tingkah laku-tingkah laku yang kalut. Individu-individu yang mengalami kesulitan biasanya memperlihatkan tingkah laku-tingkah laku yang mengandung masalah. Para terapis membantu pasien-pasien mereka menghilangkan tingkah laku-tingkah laku yang mengganggu itu dan membimbing mereka kepada kehidupan yang lebih efektif.
  4. Kesulitan-kesulitan antarpribadi dan situasi kehidupan. Para terapis membantu pasien-pasien memperbaiki hubungan mereka dengan keluarga, teman-teman, dan kolega-kolega seprofesi. Mereka juga membantu para pasien itu menghindari atau mengurangi sumber-sumber stress dalam kehidupan mereka seperti tuntutan-tuntutan pekerjaan atau konflik-konflik keluarga.
  5. Gangguan-gangguan biomedis. Individu-individu yang mengalami kesulitan kadang-kadang menderita gangguan-gangguan biomedis yang langsung menyebabkan atau menambah kesulitan-kesulitan psikologis. Para terapis membantu menghilangkan masalah-masalah ini pertama tama dengan obat-obatan, dan kadang-kadang dengan terapi elektrokonvulsif.

Daftar Pustaka
Semiun, Yustinus. (2006). Kesehatan mental 3. Yogyakarta: Kanisius
Wade, Carole., Tavris, Carol. (2008). Psikologi. Jakarta: Erlangga
Williams, Lippincott., Wilkins. (2000). Buku saku psikiatri. Jakarta: Buku Kedokteran EGC


No comments:

Post a Comment