Perbedaan antara
Psikoterapi dan Konseling
Konseling dan Psikoterapi memiliki
persamaan dan perbdedaan serta mempunyai ketertarikan satu dengan lainnya.
Perbedaan antara keduanya tidak bisa dibuat secara jelas, akan tetapi banyak
hal-hal yang dilakukan oleh konselor juga dilakukan oleh psikoterapis, dan
hal-hal yang merupakan praktik psikoterapis juga dilakukan oleh konselor.
Sekedar gambaran perbedaan adalah sebagai berikut:
1. Konseling
umumnya berkenaan dengan orang-orang yang tergolong normal, sedangkan psikoterapi
terutama berkenaan dengan orang-orang yang mendapat gangguan psikis.
2.
Konseling lebih bersifat edukatif,
suportif, berorientasi kesadaran, dan jangka pendek. Sedangkan psikoterapi
lebih bersifat rekonstruktif, kontrontif, berorientasi ketidaksadaran dan
jangka panjang.
3.
Konseling lebih terstruktur dan terarah
kepada tujuan-tujuan yang lebih terbatas dan kongkrit. Sedangkan psikoterapi
lebih luas dan mengarah kepada tujuan yang lebih jauh.
Bentuk-bentuk
utama dalam Terapi
Berikut ini adalah bentuk-bentuk utama dari terapi:
-
Terapi Psikoanalitik
Perkembangan
kepribadian yang normal berlandaskan resolusi dan integrasi fase-fase
perkembangan psikoseksual yang berhasil. Perkembangan kepribadian yang gagal
merupakan akibat dari resolusi sejumlah fase perkembangan psikoseksual yang
tidak memadai. id, ego, dan superego membentuk dasar bagi struktur
kepribadian. Kecemasan adalah akibat perepresian konflik-konflik dasar. Mekanisme-mekanisme
pertahanan ego dikembangkan untuk mengendalikan kecemasan. Proses-proses tak
dasar berkaitan erat dengan tingkah laku yang muncul sekarang.
-
Terapi Eksistensial-Humanistik
Pada dasarnya merupakan
suatu pendekatan terhadap konseling dan terapi alih-alih suatu model teoritis
tetap. Terapi eksistensial-humanistik menekankan kondisi-kondisi inti manusia. Perkembangan
kepribadian yang normal berlandaskan keunikan masing-masing indvidu. Kesadaran diri
berkembang sejak bayi. Determinasi diri dan kecenderungan ke arah pertumbuhan
adalah gagasan-gagasan sentral. Psikopatologi adalah akibat dari kegagalan
dalam mengaktualkan potensi. Pembedaan-pembedaan dibuat antara “rasa bersalah
eksistenial” dan “rasa bersalah neurotik” dan “kecemasan neurotik”. Berfokus pada
saat sekarang dan pada menjadi apa seseorang itu; yang berarti memiliki
orientasi ke masa depan. Ia menekankan kesadaran diri sebelum bertindak. Ia adalah
terapi eksperiensial.
-
Terapi Client-Centered
Klien memiliki
kemampuan untuk menjadi sadar atas masalah-masalahnya serta cara-cara mengatasinya. Kepercayaan diletakkan
pada kesanggupan klien untuk mengarahkan dirinya sendiri. Kesehatan mental
adalah keselarasan antara diri ideal dan diri real. Maladjustment
adalah akibat dari kesenjangan antara diri ideal dan diri real. Berfokus pada saat sekarang serta pada mengalami dan
mengekspresikan perasaan-perasaan.
-
Terapi Gestalt
Berfokus pada apa dan
bagaimana mengalami di sini dan sekarang untuk membantu klien agar menerima
polaritas-polaritas dirinya. Konsep-konsep utama mencakup tanggung jawab
pribadi, urusan yang tak selesai, penghindaran, mengalami dan menyadari saat
sekarang. Ia adalah terapi eksperiensial yang menekankan perasaan-perasaan dan
pengaruh-pengaruh urusan yang tak selesai terhadap perkembangan kepribadian
sekarang.
-
Analisis Transaksional
Berfokus pada
permainan-permainan yang dimainkan untuk menghindari keakraban dalam
transaksi-transaksi. Kepribadian terdiri aras ego Orangtua, ego Orang Dewasa,
dan ego Anak. Klien diajari untuk menyadari ego mana yang berperan dalam
transaksi-transaksi yang dijalankan. Permainan, penipuan, putusan-putusan dini,
skenario kehidupan, dan internalisasi perintah-perintah adalah konsep-konsep
utama.
-
Terapi Tingkah Laku
Berfokus pada tingkah
laku yang tampak, ketepatan dalam menyusun tujuan-tujuan treatment, pengembangan rencana-rencana treatment yang spesifik, dan evaluasi objektif atas hasil-hasil
terapi. Terapi belandaskan prinsip-prinsip teori belajar. Tingkah laku yang
normal dipelajari melalui perkuatan dan peniruan. Tingkah laku yang abnormal
adalah akibat dari belajar yang keliru. Ia menekankan tingkah laku sekarang dan
hanya memberkan sedikit perhatian kepada sejarah masa lampau dan sumber-sumber
gangguan.
-
Terapi Rasional-Emotif
Neurosis adalah
pemikiran dan tingkah laku irasional. Gangguan=gangguan emosional berakar pada
masa kanak-kanak, terapi dikekalan melalui reindoktrinasi sekarang. Sistem keyakinan
adalah penyebab masalah-masalah emosional. Oleh karenanya, klien ditantang
untuk menguji kesahihan keyakinan-keyakinan tertentu. Metode ilmiah diterapkan
pada kehidupan sehari-hari.
-
Terapi Realitas
Pendekatan ini menolak
modal medis dan konsep tentang penyakit mental. Berfokus pada apa yang bisa
dilakukan sekarang, dan menolak pada lampau sebagai variabel utama. Pertimbangan
nilai dan tanggung jawab moral ditekankan. Kesehatan mental sama dengan
penerimaan atas tanggung jawab.
Daftar Pustaka:
Corey, Gerald. (2009). Teori praktek konseling dan psikoterapi.
Bandung: Refika Aditama
Surya, Prof. DR. H.
Mohamad. (2003). Psikologi konseling.
Bandung: Pustaka Bani Quraisy